Desa Undaan Lor terletak di Kecamatan Undaan
Kabupaten Kudus. Desa ini berada di dataran rendah dan merupakan desa yang
terdiri dari gang-gang. Masyarakat di desa ini sebagian besar bekerja sebagai
petani. Hal ini dikarenakan masih banyak area persawahan dan ladang.
Bodo Kupat atau dalam bahasa Indonesia bisa disebut
dengan Hari Raya Ketupat jatuh pada hari ketujuh pada bulan Syawal.
Di Desa Undaan Lor, sehari sebelum Bodo Kupat
biasanya masyarakat mulai mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan
perayaan. Mulai dari membuat ketupat, lentog (seperti ketupat namun wadahnya
dari daun pisang), lepet (terbuat dari beras ketan dibumbui parutan kelapa dan
garam, wadahnya dari daun kelapa atau daun pisang yang dibentuk sedemikian rupa
agar bisa dijadikan wadah, lalu direbus), opor ayam dan lain-lain.
Pada hari H, masyarakat berbondong-bondong ke
masjid maupun musala terdekat dan tak lupa membawa hidangan-hidangan yang telah
dibuat sebelumnya. Di tempat ibadah tersebut, mereka melafalkan tahlil dan do’a
yang dipimpin oleh kyai ataupun yang ahli agama. Acara tersebut berlangsung
pada pagi hari atau sekitar pukul enam pagi. Setelah do’a dan tahlil, mereka
saling tukar menukar sajian yang telah dibuat masing-masing. Biasanya sajian
yang dibawa masih ada sisanya walaupun sudah ada yang dimakan. Sajian tersebut
lalu dibawa pulang oleh mereka.
Kupat yang berasal dari bahasa Jawa yaitu ngaku
lepat atau mengakui kesalahan. Yang berarti mereka mengakui kesalahan
masing-masing dan saling memaafkan. Sehingga mereka kembali menjadi manusia
yang bersih seperti bayi yang baru dilahirkan.
Makna yang terkandung dalam kegiatan ini adalah
bertemunya anggota masyarakat yang jarang bertatap muka dalam satu tempat,
dalam hal ini musala atau masjid. Dimana mereka bisa saling menyapa, dan
menjalin tali silaturahmi diantara mereka. Sehingga tercipta lingkungan masyarakat
yang rukun, aman, dan damai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar