Nyadran
merupakan tradisi pembersihan makam oleh masyarakat Jawa, umumnya di pedesaan. Nyadran
yang dilakukan oleh masyarakat desa Undaan Lor Kabupaten Kudus sedikit berbeda,
tapi intinya mendoakan sanak saudara yang telah meninggal dunia. Masyarakat
Undaan Lor biasa melakukan nyadran sebelum bulan puasa tiba, tepatnya pada
akhir bulan Syakban. Sehingga pada hari itu, pemakaman umum islam padat dengan
para peziarah.
Mereka
melakukan nyadran bersama-sama dengan anggota keluarga mereka yang masih hidup.
Mereka berkunjung ke kuburan sanak saudara yang telah meninggal atau biasa
disebut dengan ziarah kubur. Sampai disana, mereka membacakan surat yasin dan
tahlil untuk para ahli kubur khususnya sanak saudara yang telah dimakamkan di
area pemakaman umum islam. Disana, mereka juga membersihkan makam dari
rumput-rumput liar dan menaburkan bunga diatas makam.
Tujuan dari
kegiatan ini adalah supaya mereka yang masih hidup ingat bahwa suatu saat
mereka akan mati, hal ini sesuai dengan perintah Nabi Muhammad SAW. Mereka juga
mendoakan yang telah meninggal supaya mendapatkan ampunan dan dengan melakukan
kegiatan ini merupakan bukti bahwa mereka yang masih hidup masih ingat dan
peduli terhadap mereka yang sudah mati.
(Dening Sariha Devi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar